Malu Tak Mampu Bayar SPP, Siswi SMP Pingsan dan Meninggal

NEW DELHI, iNews.id - Seorang pelajar kelas 9 meninggal dunia setelah pingsan karena dilarang ikut ujian di sekolahnya. Siswi berusia 15 tahun ini diduga dipermalukan kepala sekolah dan dilarang ikut ujian karena tak mampu bayar SPP setelah orang tuanya tidak bekerja dampak pandemi Covid-19. 

Siswi malang ini beradal dari Uttar Pradesh, India. Ayahnya, yang sebelumnya bekerja di sebuah pabrik, mengatakan putrinya meninggal setelah kepala sekolah menolak untuk membiarkannya memilih tugasnya, yang menjadi media penilaian murid.

Baca Juga

BMKG Memprakirakan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sumsel

Keluarga gadis itu, yang merupakan anak tunggal mereka, berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan belum membayar biaya sekolahnya karena ayahnya tidak bekerja di masa pandemi Covid-19. Ayah korban telah mengadukan kematian putrinya di kantor polisi. 

"Saya seorang buruh miskin dari distrik Unnao. Putri saya adalah siswa Kelas 10. Karena kondisi keuangan saya tidak sehat, saya tidak dapat membayar biaya selama tiga bulan selama pandemi Covid-untuk kelas 9-nya," kata ayah korban yang identitasnya tak disebutkan sebagaimana dikutip dari Gulf News, Sabtu (7/8/2021).

Baca Juga

Kisah PSK Online di Palembang, Usia Belasan Tahun Biasa Threesome dengan Pria Dewasa

“Saya telah bertemu dengan kepala sekolah dan meminta waktu untuk membayar biaya yang tertunda. Putri saya pergi ke sekolah pada hari Kamis dengan sebuah surat yang meminta keringanan biaya, tetapi dia diminta untuk pergi," katanya.

Baca Juga

Karhutla di Ogan Ilir Mengkhawatirkan, Ini Reaksi Pemprov Sumsel

“Kepala sekolah menolak memberi kami waktu dan mengatakan bahwa dia tidak dapat hadir untuk ujian triwulanan. Dia dipermalukan dan diminta untuk meninggalkan sekolah. Dia pingsan ketika sampai di rumah karena tekanan mental dan penghinaan yang berlebihan dan meninggal," ujar ayah korban.

Pejabat polisi Unnao, Anand Kulkarni, mengatakan polisi akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas kasus tersebut. “Aduan itu diterima pada hari Kamis. Kami mendaftarkan kasus ini atas pengaduan ayahnya. Kami akan menyelidiki apakah dia dipisahkan atau tidak. Kami akan menanyai siswa dan anggota staf dan mencoba mencari tahu kebenarannya," katanya.

Baca Juga

Mengkhawatirkan, Kasus Kematian akibat Covid-19 Sumsel Kalahkan Jakarta

Kepala sekolah, yang telah diadukan, mengklaim bahwa siswi itu diberi tugas dan tuduhan terhadapnya tidak berdasar. Polisi sedang menunggu laporan post mortem untuk memastikan penyebab kematian korban.

Editor: Berli Zulkanedi