PALEMBANG, iNews.id – Makam mahasiswa Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang tewas saat pra diksar gabungan Menwa dibongkar polisi untuk diautopsi. Dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan tanda kekerasan benda tumpul di kepala dan tubuh korban.
Polisi merasa perlu membongkar makam korban, Muhammad Akbar untuk kepentingan penyidikan dan mengetahui pasti penyebab kematianya. Nantinya hasil autopsi akan dijadikan sebagai barang bukti atas dugaan tindakan kekerasan yang dialami korban.

Mahasiswa Unitas Tewas saat Diksar, Dokter Forensik RS Bhayangkara Sebut Ada Luka Benda Tumpul
Proses autopsi melibatkan Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang bersama penyidik dari Mapolres Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Korban dimakamkan di TPU Borang, Palembang, Kamis (17/10/2019). Sebelum dimakamkan, jenazah korban sempat menjalani pemeriksaan luar di Ruang Forensik RS Bhayangkara, Palembang.

Mahasiswa di Palembang Tewas saat Diksar, Ini Hasil Visum Sementara
Pembongkaran makam disaksikan langsung orang tua dan keluarga korban. Ayah korban yang bernama Tito berharap mendapat keadilan atas tewasnya Akbar.
“Kami dari keluarga hanya menuntut keadilan, meski itu tidak ada lagi,” katanya, Selasa (22/10/2019).

Mahasiswa Unitas Meninggal saat Diksar, Polisi Tunggu Hasil Visum
Dari hasil pemeriksaan sementara, tim forensik menemukan adanya tanda-tanda kekerasan yang dialami korban. Hasil autopsi nantinya diserahkan ke penyidik untuk dicocokkan dengan hasil pemeriksaan.
Ahli Forensik Bhayangkara Palembang, Kompol Mansuri menjelaskan dari hasil pemeriksaan dalam, ditemukan tanda bekas kekerasan benda tumpul di bagian kepala dan tubuh korban.
“Ditemukan tanda-tanda kekerasan di badan dan kepala, semua benda tumpul,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Malik Fahrin mengatakan ada 19 saksi dimintai keterangan baik dari panitia dan peserta pelatihan diksar. Semuanya masih berstatus saksi dan belum ada tersangka.
“Namun demikian untuk membuat terang kasus ini, kita butuh bukti lain seperti pemeriksaan dalam,” katanya.
Dari pemeriksaan dan keterangan para saksi, dugaan kekerasan yang dialami korban semakin kuat mengarah ke tersangka. Hal ini nantinya akan diperkuat dengan hasil autopsi atau pemeriksaan dalam yang dijadikan sebagai alat bukti.
Sebelumnya, Muhammad Akbar, mahasiswa semester III Unitas mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan ke RS Bhayangkara saat mengikuti pra-Diksar Menwa gabungan dengan Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) di Desa Tanjung Senai, Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (17/10/2019).
Sehari sebelumnya korban mengalami kram dan sempat diperiksa senior saat mengikuti serangkaian kegiatan pada Rabu (16/10/2019). Namun, karena tidak ada perubahan, korban dibawa ke rumah sakit di wilayah Kabupaten Ogan Ilir. Akan tetapi setelah mendapat perawatan, nyawa korban tak tertolong hingga dibawa ke RS Bhayangkara Palembang dan dinyatakan meninggal dunia.
Editor: Umaya Khusniah













