Kisah Sang Pemburu Harimau Taubat, Kubur Alat Buruan di Hutan
MUSI RAWAS UTARA, iNews.id - Pria bernama, Maw begitu terkenal di kalangan pemburu harimau, di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) wilayah III Sumatera Selatan-Jambi-Bengkulu. Namun, aksi ilegalnya telah dia hentikan karena taubat.
Mantan begal raja hutan ini dapat membunuh tiga ekor hingga enam ekor harimau, dalam satu bulan di kawasan hutan, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Provinsi Jambi, hingga Provinsi Bengkulu.
Datuk Mawi, begitulah saan akrabnya. Pria uzur ini sudah tidak lagi jadi pemburu di dalam kawasan hutan di daerahnya maupun wilayah lain.
Tahun 2018, bapak dari tujuh orang anak ini sudah bertaubat, insaf. Di tahun itu menjadi sling terakhir Sang Datuk di kaki Harimau Sumatra.
Buktinya, alat tangkap berburu, telah diserahkan ke Lingkar Inisiatif Indonesia. Beberapa alat itu seperti pentungan kayu pemukul, jerat kawat sling baja, golok cikbatu dan senjata api (senpi) rakitan laras panjang. Sebelumnya. Alat pendukung berburu itu pun dikubur di dalam hutan di daerahnya.

Tahun 2020, dia aktif menjadi bagian dari Tim Smart Patrol Lingkar Inisiatif Indonesia. Dia itu menyapu jerat kawat sling baja yang dipasang pemburu Hharimau di kawasan TNKS dan sekitarnya.
Sosok pria ini mengidolakan penyanyi, almarhumah Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau Nike Ardilla. Sekarang dia mengais rezeki dengan mengambil madu hutan, bertani, buruh harian, dan menjaring ikan di aliran sungai Tiku, di daerah tempat tinggalnya.
Editor: Nani Suherni