Kisah Bule Asal Australia Mengolah Sampah Jadi Kompos dengan Cepat Tanpa Bau di Palembang

PALEMBANG, iNews.id - Seorang bule asal Australia berhasil mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos yang subur di Palembang, Sumsel. Sampah seperti sisa sayur diolah menjadi pupuk kompos dengan waktu relatif cepat dan tidak menimbulkan bau tidak sedap.
Andrew Hayim De Vries dari Wasterplant Tropic Indonesia melakukan pengomposan sampah organik di Palembang dalam pilot project yang dinamai The Gardenship.
Proyek ini bertujuan mengolah sampah organik yang selama ini dihasilkan dalam jumlah besar setiap hari di Palembang. Selama ini, sampah organik tersebut belum dimanfaatkan dan hanya berakhir bersama sampah lainnya di tempat pembuangan akhir.
Sampah dalam jumlah besar membuat tempat pembuangan akhir semakin menyempit dan mencemari tanah dan air di sekitarnya. Kondisi itu yang mendorong Andrew De Vries yang juga seorang desainer ekologi asal Australia, untuk membangun fasilitas pengolahan sampah organik secara terpadu di Palembang.
Berlokasi di lahan seluas 1,4 hektare, di Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Andrew mengandeng produsen probiotik lokal menjalankan proyek yang dinama The Gardenship.
Di taman ini, Andrew memanfaatkan sampah sisa makanan untuk diolah menjadi tanah kompos. Pengomposan dilakukan dengan metode budi daya cacing atau vermicomposting. "Cacing akan memakan bahan organik dan menghasilkan kotoran yang kaya unsur hara, untuk mempercepat proses pengomposan dan penyuburan tanah menggunakan probiotik cair," ujar Andrew yang juga Direktur Wasterplant Tropic Indonesia, Sabtu (10/12/2022).
Berbeda dengan pengomposan tradisional yang memakan waktu lama dan kurang oksigen. Sistem vermikompos didukung probiotik cair membuat proses pengomposan lebih cepat dan tidak menimbulkan bau tidak sedap. "Sistem ini juga menghasilkan pupuk cair yang mendukung pertumbuhan tanaman," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Sumsel, Edward Candra mengatakan, selain memadukan pengolahan sampah dan penyuburan tanah, keberadaan proyek ini bisa menjadi edukasi lingkungan bagi masyarakat.
"Ini menjadi terobosan baru dalam mendukung upaya ketahanan pangan Indonesia, karena dapat menghasilkan sumber pangan yang sehat dan bernutrisi," katanya.
Editor: Berli Zulkanedi