Kericuhan Warnai Penahanan Tersangka Korupsi Kredit Macet Rp1,6 Triliun di Sumsel
PALEMBANG, iNews.id – Suasana tegang mewarnai proses penahanan tersangka kasus korupsi kredit macet senilai Rp1,6 triliun. Tersangka Wilson (WS), merupakan Direktur PT Buana Sriwijaya Sejahtera (BSS) dan PT Sri Andal Lestari (SAL).
Keributan terjadi saat WS digiring menuju mobil tahanan oleh Jaksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan, Senin (17/11/2025) malam.
Beberapa orang yang diduga merupakan kolega tersangka terlibat adu mulut dengan awak media yang tengah meliput. Ketegangan semakin memuncak ketika mereka mengadang wartawan yang berusaha mengabadikan momen WS masuk ke dalam mobil tahanan.
Bahkan, salah seorang di antara mereka diduga melontarkan ancaman terhadap wartawan, sehingga situasi nyaris berujung baku hantam.
Beruntung, kericuhan tersebut segera dilerai oleh petugas keamanan Kejati Sumsel sehingga tidak berlanjut menjadi perkelahian terbuka.
Sebelumnya, Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sumsel, Adriansya menjelaskan bahwa WS memiliki peran penting dalam skandal kredit macet yang tengah ditangani.
"Kami telah melaksanakan penyidikan lanjutan terkait penetapan tersangka," ujar Adriansyah.
WS disebut memiliki otoritas penuh dalam pengeluaran dana, termasuk pengurusan dokumen legal seperti Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB), yang digunakan dalam proses pengajuan pinjaman ke bank milik negara.
Sebagai direktur di dua perusahaan penerima fasilitas kredit, WS berperan aktif dalam proses yang mengakibatkan kredit tersebut macet dan menimbulkan kerugian negara hingga Rp1,6 triliun.
Editor: Kurnia Illahi