Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Ogan Ilir, Polisi Lakukan Penyelidikan

PALEMBANG, iNews.id - Kebakaran lahan terjadi di Desa Palem Raya, Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Belasan hektare lahan yang berlokasi sekitar 10 kilometer dari tol Palembang - Indralaya (Palindra) ini telah terbakar dua kali selama Juli 2021.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ogan Ilir, Ardha Munir, mengatakan terdapat tiga titik api yang membakar lahan mineral tersebut. Petugas gabungan kesulitan menjangkau titik api. Untuk itu, pemadaman dari udara menggunakan helikopter water booming. Setelah cukup lama berjibaku api berhasil padam sekitar pukul 17.00 WIB. Namun kembali membesar pada malam hari tadi.

Baca Juga

Perampok Bank di Pagaralam yang Beraksi Seorang Diri Ditangkap di Bengkulu, Ini Tampangnya

"Kondisi cuaca panas dan angin berembus kencang sehingga menyebabkan api dengan cepat merambat sementara ini diperkirakan luas total lahan yang terbakar ada 15 hektare,” katanya, Minggu (18/7/2021).

Baca Juga

Soal Anggaran, Sumsel Dapat Teguran Keras Mandagri

Koordinator Pencegahan Karhutla Manggala Agni Daops Sumatera XIV Ogan Ilir dan Banyuasin Ujang Sultan mengatakan, api kembali membesar sekitar pukul 19.00 WIB dengan begitu tim satgas karhutla masih berjibaku memadamkan api di lokasi tersebut.

"Belum sempat istirahat api kembali membesar kami masih berjuang memadamkan," ujarnya.

Baca Juga

Kapolda Sumsel Ancam Sanksi Perusahaan Tak Laporkan Kesehatan Karyawan

Kebakaran di Desa Palem Raya tersebut terjadi yang kedua kalinya selama bulan Juli 2021 ini, kondisi cuaca yang kering dan berangin menyebabkan api sangat sulit dipadamkan. "Apalagi merupakan lahan mineral, sehingga memang rawan," ucapnya.

Sementara Kapolres Kabupaten Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandhy mengatakan masih belum memastikan apa penyebab terjadinya kebakaran tersebut. “Penyebab belum dapat dipastikan,” katanya.

Peristiwa kebakaran ini akan diselidiki lebih lanjut dan apabila memang ditemukan unsur kesengajaan dari ulah manusia akan dikenakan hukuman sebagaimana aturan yang berlaku.

Editor: Berli Zulkanedi