Karhutla di Sumsel Meningkat, Ratusan Hektare Hutan dan Lahan Terbakar
                
            
                PALEMBANG, iNews.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel harus menjadi perhatian serius berbagi pihak terkait. Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan Kementerian Lingkungan Hidup (BPPKIHL) Wilayah Sumsel melaporkan luas karhutla meningkat pada 2022 yakni mencapai 240 hektare (ha).
Kepala Wilayah Sumsel Ferdian Kristanto mengatakan, pada Januari-April 2022 luas Karhutla di Sumsel mencapai 240 ha atau meningkat dibanding pada 2021 yaitu hanya seluas 16 ha. Berdasarkan data yang dihimpun luas kebakaran hutan dan lahan itu tersebar di tiga kabupaten masing-masing seluas 83 ha di Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten Ogan Komering Ulu seluas 83 ha, dan selebihnya atau beberapa titik di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
                                    “Jika melihat luasan Karhutla ini KLHK mendorong kolaborasi bersama BRIN, TNI, dan mitra lain untuk dapat mensukseskan program TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) tahun ini yang berlangsung 15 hari ke depan,” katanya, Selasa (24/5/2022).
                                    Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah menjelaskan program TMC sangat dibutuhkan untuk membasahi lahan gambut yang sangat luas, dan meminimalisir potensi kebakaran seiring memasuki musik kemarau.
BPBD Sumsel mencatat pada Mei 2022 sudah ada 316 titik panas, jumlah itu memperlihatkan peningkatan sebab di bulan yang sama tahun kemarin terpantau sebanyak 139 titik panas.
                                    “Ini merupakan sinyal kenaikan titik panas pada bulan Mei-Juni-Juli dan puncaknya pada bulan Agustus-September mendatang. Selain TMC kami pun sudah menyiagakan semua personel pemadaman di darat untuk memitigasi karhutla tahun ini di setiap wilayah,” katanya.
Editor: Berli Zulkanedi