Guru Honorer di PALI Nyaris Diperkosa Tetangga

PALI, iNews.id - Seorang guru honorer di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan (Sumsel) nyaris diperkosa tetangganya. Guru perempuan berinisial PU (22) itu tinggal di Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, PALI.

Kasat Reskrim Polres PALI AKP R Kusnedi mengatakan, insiden terjadi pada Kamis (4/10/2020). Saat itu, korban sedang tidur di rumahnya. Sekitar pukul 02.00 WIB, pelaku bernama Handoko alias Kokong Bin Mat Genti datang ke rumah korban tanpa mengenakan pakaian.

Baca Juga

Jumlah Orang Gangguan Jiwa di PALI Meningkat Akibat Pandemi Covid-19

"Dia kemudian berjalan menuju pintu belakang rumah korban yang berada di sebelah rumahnya," kata Kusnedi, Senin (12/10/2020).

Kemudian, kata Kusnedi, pelaku membuka jendela menggunakan tangan kanan dan membuka kunci pintu dari dalam. Setelah itu ia pun masuk rumah korban. Di dalam, pelaku melihat dua pintu kamar terbuka.

Baca Juga

Paslon Kempanye Lewat Medsos, KPU PALI: Maksimal 20 Akun dan Harus Terdaftar

"Pelaku melihat korban sedang tidur setelah itu mendekati korban. Lalu duduk di dekat kaki korban sambil memainkan alat vitalnya," kata dia.

Bersamaan itu, kata Kusnedi, kaki korban menyentuh tubuh pelaku, sehingga korban terbangun. Lalu pelaku membekap mulut korban menggunakan tangan kanan, dan tangan kiri menangkis tangan korban. Sembari tersangka mengancam korban untuk tidak melapor ke polisi.

Baca Juga

Maju di Pilkada PALI, Pasangan Devi-Darmadi Mundur dari Kursi DPRD

"Setelah itu pelaku jalan cepat menuju rumahnya, lewat pintu belakang rumah korban. Kemudian dia tidur di rumahnya," katanya.

Tak terima dengan perlakukan tetangganya, korban kemudian melapor ke polisi. Setelah penyidik menerima laporan tersebut, kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pelaku percobaan perkosaan. Lalu sekira pukul 04.00 WIB dilakukan penangkapan terhadap terduga pelaku.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 285 KUHP Jo 53 KUHP tentang Tindak Pidana Pemerkosaan dengan anacaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto