Diguyur Hujan, Puluhan Hektare Sawah dan Fasilitas Umum di OKU Rusak Dihantam Banjir

PALEMBANG, iNews.id - Puluhan hektare sawah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Bukan hanya itu, beberapa fasilitas umum dan rumah warga juga rusak setelah dihantam banjir.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumsel, Edward Chandra mengatakan, berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, sebanyak 30 hektare lahan sawah terendam banjir beserta material lumpur.
"Gubernur Sumsel telah meminta instansi terkait agar fokus mengawal keberhasilan panen di wilayah yang terdampak banjir ini," ujarnya, Selasa (22/11/2022).
Dia mengatakan, pengawasan dikhususkan pada lahan seluas 10 hektar sawah di mana usianya sudah berumur 40 hari, karena selebihnya sudah panen beberapa hari lalu.
"Selain fokus pengawasan lahan sawah, pihaknya juga fokus pada perbaikan infrastruktur publik yang rusak dihantam banjir besar di Kabupaten tersebut," katanya.
Sejumlah infrastruktur yang terdampak di antaranya, dua unit jembatan penyeberangan yang putus, talud dinding penahan air yang jebol sepanjang 700 meter, dan enam unit rumah warga hancur akibat dihantam banjir.
"Semua infrastrukur dan rumah warga yang rusak tersebut berada di Desa Kota Batu Warkuk, Ranau Selatan, OKU Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Liwa, Provinsi Lampung," ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah mengambil langkah cepat dengan membagi tugas kepada setiap instansi terkait baik yang bakal melakukan perbaikan infrastruktur tersebut.
Melalui pembagian ini, kata Edward, pihaknya mengharapkan proses perbaikan bisa cepat dilakukan akhir tahun atau setidaknya sudah bisa dianggarkan dalam pagu belanja barang tahun 2023 karena infrastruktur yang rusak sangat dibutuhkan warga.
"Belum diketahui berapa nilai perbaikannya. Untuk itulah kami cepat melakukan pembagian tugas melibatkan Dinas PUBMTR, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS), PBDAS, Dinas Pertanian dan Pemkab setempat," katanya.
Editor: Candra Setia Budi