Banjir Besar di Kerinci Jambi, BNPB: 13.626 Warga Terdampak, 2 Meninggal
JAKARTA, iNews.id - Banjir besar melanda Kabupaten Kerinci, Jambi. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sebanyak 13.626 warga terdampak dan dua meninggal dunia akibat terseret banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir ini merendam 3.588 unit rumah di 11 Kecamatan sejak Sabtu (30/12/2023). Dari total rumah terdampak, sebanyak 26 unit rusak berat, 49 rusak sedang dan 27 rusak ringan. Selain itu ada tiga unit jembatan rusak berat.
“Pusdalops BNPB melaporkan banjir ini berdampak pada 13.626 warga dan dua warga meninggal dunia akibat terseret banjir. Banjir melanda Kabupaten Kerinci setelah hujan dengan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Batang Merao meluap pada akhir tahun lalu,” ujarnya, Kamis (4/1/2024).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kerinci Dedi Andrizal mengatakan, genangan akibat banjir masih terjadi di beberapa titik dan berangsur surut. Dari 11 kecamatan terdampak banjir, kini hanya menyisakan 4 kecamatan yang masih terendam.
“Alhamdulillah banjir tidak meluas bahkan sudah mulai surut. Dari 11 kecamatan sekarang tinggal empat kecamatan,” kata Dedi.
Selain banjir, titik longsor terjadi namun sudah tertangani. Warga sudah dapat mengakses jalan yang sebelumnya tertutup material longsor, termasuk jembatan penghubung lintas Kerinci-Jambi yang rusak berat.
“Longsor seluruh titik yang diinformasikan ke satgas sudah ditangani semua, tapi memang karena adanya keterbatasan alat dan titik longsornya lumayan banyak serta terjadi secara berulang, memang ada yang terlambat (ditangani). Tapi hari ini alhamdulillah semua sudah tertangani dan (jalan) sudah bisa dilalui,” kata Dedi.
Menyusul kejadian bencana banjir dan tanah longsor, pemerintah daerah setempat menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kabupaten Kerinci hingga 7 Januari 2024. BPBD juga masih bersiaga terhadap potensi bencana susulan mengingat cuaca masih dinamis di wilayah Kerinci.
Untuk saat ini, tim BPBD Kerinci masih akan fokus mendistribusikan logistik bantuan ke masyarakat terdampak menyusul surutnya banjir di beberapa wilayah. Di samping itu, dapur umum yang didirikan tim gabungan masih diaktifkan terutama di desa-desa yang masih terdampak banjir parah.
Dia berharap agar penanganan darurat banjir dan longsor dapat berjalan optimal meskipun menemui sejumlah kendala, salah satunya ketersediaan peralatan dan bantuan.
“Kami perlu menyampaikan permohonan di BPBD Kabupaten Kerinci kekurangan peralatan untuk melakukan penanganan bencana, bisa dibantu peralatan seperti perahu karet, pompa air dan mobil komando,” ucapnya.
Editor: Donald Karouw