6 Pesan Herman Deru ke Jemaah Haji Asal Sumsel, Nomor 5 terkait Wajah Teman
 
                 
             
                PALEMBANG, iNews.id - Jemaah haji asal OKU Timur yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Palembang diberangkatkan ke tanah suci, Sabtu (25/6/2022) pagi. Sebelum diterbangkan ke tanah suci menggunakan pesawat Saudi Airline di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, ratusan jemaah ini dilepas oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.
Proses pelepasan digelar pada Jumat (24/6/2022) malam di Asrama Haji Palembang. Pada prosesi pelepasan jemaah asal Kabupaten OKU Timur, Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan enam pesan penting agar jemaah dapat menunaikan rangkaian ibadah haji dengan baik dan dapat meraih haji mabrur.
 
                                    Pertama, jemaah haji diminta selaku mengikuti petugas dan pembimbing ibadah (Muthowif). "Haji itu ada rukun ada wajibnya tapi kadang-kadang kita lebih banyak menggunakan sunnahnya. Masih enak kalau rukun masih bisa dibayar denda (Dam), tapi kalau wajib haji kalau nggak terpenuhi bisa sama dengan darmawisata. Paling utama tunjuk siapa muthawifnya," kata mantan Bupati OKU Timur dua periode dalam pernyataan resmi dilansir Kanwil Kemenag Sumsel, Sabtu (25/6/2022).
Kedua, jemaah diminta jaga kesehatan, karena tidak ada gunanya bawa uang banyak kalau tiba di Tanah Suci tubuh tidak sehat. Salah satu kunci menjaga kesehatan di Arab Saudi adalah minum. Kalau masih dirasakan kurang ditambah oralit agar tidak terjadi dehidrasi karena suhu di Arab Saudi mencapai 49 derajat.
 
                                    "Kemarin di berita ada jemaah yang tidak bisa melaksanakan (ibadah) karena tidak pakai sendal sehingga kakinya melepuh. Bagaimana dia mau tawaf kalau kakinya melepuh, jadi sandal itu gak perlu mewah yang penting harus berlapis ada alas kaki dan usahakan jangan yang ribet," pesannya.
 
                                    Ketiga, jaga kerukunan. Tinggal di negara orang dalam waktu yang cukup lama dapat memantik emosi. "Dengan segala keterbatasan bukan tidak mungkin memantik emosi duluan. Suami-istri bisa timbul emosi," katanya.
Keempat, jemaah haji diingatkan tidak pamer dengan menunjukkan barang berlian atau barang bawaan.
Kelima, upayakan mengingat wajah teman satu kelompok karena kalau hanya mengingat batik haji, banyak yang sama. Selain itu, ketika beribadah di Masjidil Haram atau pun di Masjid Nabawi untuk selalu mengingat pintu masuknya.
Keenam, ikuti aturan negara Arab Saudi dan jaga adat budaya Indonesia. Jemaah diminta jangan menyeragamkan budaya kedua negara.
Hadir dalam pelapasan tersebut Kepala Kanwil Kemenag Sumsel Syafitri Irwandan dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto dan pejabat tinggi lainnya.
Editor: Berli Zulkanedi
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                