6 Fakta Siswi SMP di Palembang Tewas Dibunuh dan Diperkosa 4 ABG, Nomor 2 Bikin Nyesek

PALEMBANG, iNews.id – Sejumlah fakta terungkap dalam kasus pembunuhan disertai pemerkosaan siswi SMP di Kota Palembang berinisial AA (13). Dia tewas dibunuh empat anak baru gede (ABG) yang baru dikenalnya lewat sosial media.
Tak hanya itu, AA juga diperkosa setelah tak berdaya hingga sudah menjadi mayat. Jasad korban kemudian dibuang keempat pelaku di area pekuburan China, kawasan Pipa Raja, Kota Palembang. Jasad AA ditemukan warga sehari setelah kejadian dengan kondisi mengenaskan dan nyaris tanpa busana.
Dari penemuan mayat itu, polisi akhirnya mengungkap kasus pembunuhan disertai pemerkosaan. Polisi kemudian menangkap empat pelaku yang masih ABG.
Berikut fakta-fakta yang terungkap dalam kasus pembunuhan disertai pemerkosaan siswi SMP di Kota Palembang yang dirangkum iNews.id.
1. Kronologi Kejadian
Peristiwa sadis ini bermula saat pelaku berinisial IS bertemu dengan korban di lokasi acara kuda kepang, kawasan Pipa Reja ada 1 September 2024.
IS ternyata sudah merencang pertemuan dengan korban di salah satu lokasi. Setelah korban datang, pelaku IS langsung membekapnya hingga tewas.
Di lokasi, sudah menunggu tiga pelaku lainnya yakni, MZ, MS dan AS. Mereka kemudian bersama menuju Krematorium Sampurana di kawasan kuburan China. Saat di lokasi, korban dibekap para pelaku hingga tewas.
2. Diperkosa saat Tak Berdaya
Setelah korban tak berdaya, keempat pelaku secara bergiliran memerkosa AA. Selanjutnya mayat korban dipindahkan dengan cara diseret selama 30 menit ke tempat penemuan mayat yakni di perkuburan China.
Di sana mereka masih sempat kembali memperkosa mayat korban lalu meninggalkannya. "Korban sengaja dipindahkan agar tidak diketahui orang lain," katanya.
3. Motif Sakit Hati Cinta Ditolak Korban
Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, motif pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi SMP itu karena IS sakit hati cintanya ditolak. Korban dan salah satu pelaku berinisial IS itu baru berkenalan kurang lebih 2 minggu melalui media sosial. “Pelaku IS sakit hati karena cintanya ditolak korban,” katanya, Kamis (5/9/2024).
4. Mayat Korban Diseret dan Dibuang di Pekuburan China
Mayat korban kemudian diseret selama 30 menit ke tempat penemuan mayat. Di sana mereka masih sempat kembali memperkosa mayat korban lalu meninggalkannya.
Polisi yang menerima informasi penemuan mayat langsung merespons dengan mendatangi lokasi untuk olah TKP. Saat ditemukan kondisi mayat mengalami pendarahan di hidung dan mulut berbusa serta posisi baju tidak sempurna.
“Visum luar menunjukkan adanya luka lebam di tubuh korban yang menguatkan dugaan tindak pidana,” ucapnya.
5. Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Dari hasil penyelidikan, empat pelaku ditangkap termasuk IS yang masih di bawah umur. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa celana dalam korban.
Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan pasal perlindungan anak dan pembunuhan berencana. Ancaman hukuman 15 tahun penjara atau denda maksimal Rp3 miliar.
6. Polisi hanya Tahan 1 Pelaku
Polisi menahan remaja berinisial IS (16 tahun) terkait kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP berinisial AA (13) yang jasadnya ditemukan di Kuburan China, Palembang, Sumatera Selatan. IS merupakan satu dari empat pelaku dalam kasus tersebut.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, tiga pelaku lainnya tidak ditahan tapi dilakukan rehabilitasi. Alasannya karena ketiganya masih di bawah umur.
"Jadi kejadian tersebut sesuai kategori usia yang ada di antara empat tersebut IS (16) yang kita tahan karena usianya sudah 16 tahun, ketiga lainya hanya 12 tahun dan 13 tahun sebagimana Undang-undang," ujar Kombes Harryo, Jumat (6/9/2024).
Menurutnya, rehabilitasi tersebut atas dasar permintaan dari keluarga tersangka dengan alasan keamanan karena masih di bawah umur.
"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan karena anak di bawah umur dan sesuai koordinasi dengan Bapas guna perlindungan terhadap anak walaupun anak tersebut tersangka yang notabene di bawah umur," ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki