3 Kendala Pertanian di Sumsel, Produktivitas Masih di Bawah Lampung
PALEMBANG, iNews.id – Produksi pertanian di Provinsi Sumatera Selatan masih menghadapi sejumlah kendala, mulai dari rendahnya produktivitas, tingginya tingkat kehilangan saat panen hingga kurangnya alokasi pupuk bersubsidi. Akibatnya, produksi pertanian di Sumsel masih kalah dengan Lampung.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumsel, produktivitas padi masih di bawah enam ton gabah kering giling (GKG) per hektare (Ha). Sementara provinsi tetangga, Lampung rata-rata mampu mencapai tujuh ton GKG per hektare. Angka tersebut didapat dari capaian produksi padi tahun 2020 dan luas lahan sawah per 2019.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan angka produktivitas itu terpengaruh dari cara panen yang tidak tepat. “Karena ini (losses) masih tinggi sampai 11 persen, kalau ditekan hingga di bawah 5 persen maka produktivitas otomatis naik. Kita tekan yang terbuang dulu,” ujarnya dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pertanian, Selasa (23/2/2021).
Dinas pertanian di kabupaten dan kota diminta berupaya menekan tingkat kehilangan saat panen sehingga mampu mencapai target yang dipatok.
Menurutnya, Sumsel sudah mendeklarasikan diri sebagai provinsi lumbung pangan. Sehingga pemprov pun terus berupaya untuk mengatasi masalah yang menghambat sektor pertanian.
“Sumsel termasuk yang serius menangani sektor pertanian. Kami sudah memperbaiki infrastruktur untuk memudahkan akses dari sentra ke pemasaran,” kata dia.
Editor: Berli Zulkanedi