2.400 Pesepeda Ikut Sriwijaya Grand Fondo 2020 di OKU Selatan

OKU SELATAN, iNews.id - Sebanyak 2.400 orang ikuti event tahunan Sriwijaya Grand Fondo 2020. Acara yang digelar di Banding Agung, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel) ini diikuti berbagai peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada peserta dari Amerika dan Belanda.

Sriwijaya Grand Fondo 2020 merupakan event tahunan di Danau Ranau yang memadukan prestasi dan rekreasi. Grand Fondo start dari Icon Danau Ranau menuju Simpang Sender kemudian lanjut ke Kota Batu, dan finish di Icon Danau Ranau dengan melewati tepian Danau Ranau.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, terselenggaranya kegiatan ini tentunya berpengaruh pada pendapatan masyarakat Ranau. Baik dari wisata kuliner maupun homestay. Herman Deru juga akan memasukan kegiatan ini dalam kegaiatan nasional.

"Dengan terselenggaranya kegiatan ini tiga kali berturut-turut, maka event Fondo Ranau akan dimasukkan dalam kegiatan nasional dan berskala internasional," kata HD, Minggu (15/11/2020).

Baca Juga

Kesal Sering Dipalak, Pelajar di OKU Selatan Tusuk Pemuda hingga Tewas

Herman Deru menambahkan, event ini masih terselanggara meski dimasa pademi Covid-19 masih berlangsung. Menurut dia, event ini harus tetap berjalan terus setiap tahun.

"Namun kita wajib mematuhi aturan yang ada dengan menempatkan perotokol kesehatan agar kita semua terhindar dari penularan Covid-19," katanya.

Baca Juga

Hadiri Pesta Pernikahan, Kadispora OKU Selatan Dibacok OTK

Herman Deru juga berharap mudah-mudahan momen kegiatan ini menjadi titik awal pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi covid-19.

Sementara itu, salah satu peserta Daniel Hanami mengatakan, kegiatan ini sangat menantang dan sangat baik untuk sekalian mencari bibit-bibit pembalap sepeda.

Baca Juga

Petahana di OKU dan OKU Selatan Lawan Kotak Kosong, Akademisi Ingatkan Tantangan Ini

"Selain itu, panorama keindahan alamnya yang asri membuat takjub. Kemudian rute yang naik turun perbukitan hingga belokan yang tajam membuat tertantang," kata Daniel.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto