PALEMBANG, iNews.id - Fadil, warga Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menghibahkan sebuah kemudi kapal bersejarah ke Museum Balaputra Dewa. Kemudi kapal yang terbuat dari kayu itu diduga peninggalan zaman kerajaaan Sriwijaya.
Perlu lebih dari delapan orang untuk mengangkat kemudi perahu bersejarah itu. Kemudi yang memiliki panjang 7,70 meter dan berat lebih dari 1 ton ini terbuat dari kayu unglen.
Fadil dibantu warga lainnya memindahkan kemudi kayu bersejarah itu dari Cafe ke museum. Maklum, sebelum dihibahkan, kemudi itu menjadi pajangan bahkan icon di Cafe milik Fadil.
Awalnya kemudi kapal tersebut ditemukan oleh seorang penambang pasir di sekitar Sungai Keramasan Palembang pada tahun 2017. Kemudian Fadil, membeli kemudi tersebut dengan menjadikannya ikon cafenya selama kurang lebih tiga tahun.
Kasi Konservasi Museum Negeri Sumatera Selatan, Syamsuddin mengatakan, kemudi itu diduga merupakan bagian dari Kapal Pinisi besar. Kapal itu digunakan untuk mengarungi samudra dan benua.
Syamsuddin belum bisa memastikan berapa umur dan dari peninggalan masa mana kayu kemudi kapal itu. Saat ini, pihak museum masih melakukan penelitian di Jakarta.
"Pecahan kayu ini akan diteliti di Jakarta, hal itu untuk menentukan tanggal dan kapan dibuatnya. Dari masa Sriwijaya, dari masa Pra Kesultanan atau masa Kesultanan Palembang, ini masih diteliti," kata dia.
Syamsuddin menambahkan, pihak museum juga akan memberikan penghargaan kepada pemilik kayu karena sudah mau menyerahkan kemudi kapal bersejarah itu.
"Atas kesadaran pemilik, museum akan memberikan reward kepada pemilik kemudi bersejarah ini," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait