PEKANBARU, iNews.id - Momen unik terjadi dalam upacara peringatan dan detik-detik HUT ke-80 RI di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Dua ekor gajah Sumatera ikut menjadi bagian petugas di HUT Riau.
Kedua gajah itu bernama Jovi (45) jantan dan Vera (38) gajah betina. Kedua hewan bertubuh bongsor itu mengenakan sarung seperti songket warna kuning emas kombnasi hitam yang menutupi dari punggung hingga setengah perut.
Di ujung songket dihiasi kain merah putih. Mereka menjadi pendamping pembacaan teks Undang-undang Dasar (UUD) 45. Kedua gajah ini mengkuti kegiatan sampai selesai. Sementara mahout menggunakan pakaian adat Melayu Riau lengkap dengan tanjak (topi)
Sepasang gajah itu berdri disamping lapangan dengan dua mahout (pelatih gajah) duduk di atas kedua gajah yang berdiri berbaris rapi. Tibalah saatnya mahout dan kedua gajah dipanggil untuk pembacaan UUD 1945.
Kedua gajah tersebut bergerak berjalan sejajar ke tengah lapangan upacara. Setelah sampai lapangan, kedua gajah itupun menghadap komandan upacara. Salah satu mahout yang menunggangi gajah jantan pun membacakan teks UUD 1945.
Kedua gajah kemudian diperintahkan kembali ke barisan awal dengan barisan sejajar.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono yang menjadi inspektur upacara mengatakan, pelibatan gajah dalam HUT RI sebagai wujud bahwa manusia dan gajah bisa hidup berdampingan.
Dia juga berpesan agar semua pihak harus menjaga gajah yang kini kondisinya terancam habitnya.
"Bahwa gajah dan manusia bisa hidup berdampingan. Kedua gajah ini merupakan gajah latih yang berasal dari PLG (Pusat Latihan Gajah) di Minas Kabupaten Siak,” katanya.
Selama ini kedua gajah ini jadi bagian dalam mitigasi jika terjadi konflik antara gajah liar dan manusia. Mereka bertugas untuk mengembalikan gajah liar ke hutan jika erkonflik dengan manusia.
Upacara yang dihadiri gajah in menjadi perhatian warga Pekanbaru yang melintas di Jalan HM Soebrantas. Banyak warga yang melakukan swafoto bersama gajah usai upacara selesai.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait