JAKARTA, iNews.id - Sejumlah masalah masih harus menjadi perhatian dalam menangani kasus stunting di dareah. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, koordinasi antarinstansi dan pemangku kepentingan belum maksimal sehingga bekerja sendiri - sendiri.
“Kelembagaan dan koordinasi percepatan penurunan stunting antara OPD dan pemangku kepentingan lain di daerah yang belum berfungsi secara maksimal. Dengan kata lain, masih bekerja sendiri-sendiri,” katanya dalam Rakornas Percepatan Penurunan Stunting, Senin (23/8/2021).
Selanjutnya adalah intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif belum sepenuhnya efektif menyasar kelompok sasaran, khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan.
“Kebijakan dan program penurunan stunting belum sepenuhnya diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah. RPJMD, RKPD dan APBD,” ujarnya.
Selain itu, Tito mengungkapkan, kapasitas pelaksanaan program dan kegiatan daerah masih lemah dan terbatas. Baik dari sisi pengetahuan, keterampilan maupun pengalaman.
“Selanjutnya kualitas pengelolaan dan penggunaan data untuk pengambilan keputusan juga belum akurat dan belum terintegrasi. Padahal data adalah bahan penting untuk pengambilan keputusan,” tuturnya.
Lalu perilaku masyarakat belum sejalan dengan pencegahan dan penurunan stunting. “Masyarakat belum memahami pentingnya stunting,” ujarnya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait