Mengintip sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya yang merupakan simbol kerajaan maritim Indonesia pernah berjaya pada abad 8-9 Masehi. (Foto: Kemdikbud).

JAKARTA, iNews.id - Mengintip sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya yang merupakan simbol kerajaan maritim Indonesia pernah berjaya pada abad 8-9 Masehi. Kerajaan ini mampu menguasai wilayah perairan Nusantara bahkan hingga ke luar wilayah Nusantara. 

Pada masanya Kerajaan Sriwijaya juga disebut sebagai kerajaan terbesar kedua setelah Kerajaan Majapahit. Selain itu, Kerajaan Sriwijaya mendapat sebutan kerajaan maritim karena menguasai jalur dagang di Laut China Selatan dan Selat Malaka. 

Posisinya yang strategis membuat Kerajaan Sriwijaya banyak disinggahi pedagang China dan India. Bagaimana dengan sumber sejarah yang ditinggalkan oleh Kerajaan Sriwijaya ? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Salah satu prasasti Kerajaaan Sriwijaya. (Foto: Kemendikbud)

Daftar Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Dikutip dari laman Kemendikbud, “Sriwijaya Sebuah Kejayaan Masa Lalu di Asia Tenggara, berikut ini informasi mengenai keberadaan Sriwijaya yang dapat diketahui melalui sumber sejarahnya dari dalam negeri.

1. Prasasti Kota Kapur 

Prasasti Kota Kapur ditemukan di situs Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Prasasti ini berbentuk tugu ditemukan pada tahun 1892 ini kadatuan (kerajaan) yang bernama Sriwijaya. 

Prasasti Kota Kapur berisi mengenai kutukan bagi orang-orang yang akan memberontak atau tidak patuh kepada Sriwijaya. Pada bagian akhir prasasti disebutkan, prasasti tersebut ditulis pada tahun Saka 608 hari pertama paruh terang bulan Waisakha (28 Februari 686 Masehi) ketika akan menyerang Jawa yang tidak takluk kepada Sriwijaya.

2. Prasasti Kedukan Bukit 

Prasasti yang ditulis pada 604 Saka (16 Juni 682 Masehi), dijelaskan dalam prasasti tersebut mengenai Dapunta Hyang yang menaiki perahu untuk ‘mengambil siddhayatra’ dan menyebutkan kemenangan Sriwijaya.

3. Prasasti Talang Tuo 

Prasasti Talang Tuo menyebutkan, pada 23 Maret 648 M didirikan taman yang dinamakan Sriksetra di bawah pimpinan Sri Baginda Sri Jayanasa. Kemudian disebutkan juga harapan-harapan terhadap tempat tersebut. 

4. Prasasti Telaga Batu 

Prasasti Telaga Batu ini di dalamnya menyebutkan berbagai macam kutukan apabila melakukan perbuatan jahat serta pujian untuk orang yang melakukan perbuatan baik terhadap Sriwijaya. 

5. Prasasti Karang Berahi

Prasasti Karang Berahi ditemukan di Desa Karang Berahi, Merangin, Provinsi Jambi. Prasasti ini berisi mengenai kutukan kepada orang-orang yang tidak setia kepada raja Kerajaan Sriwijaya.

6. Prasasti Palas Pasemah

Prasasti Palas Pasemah ini ditemukan di pinggir rawa Desa Palas Pasemah, Lampung Selatan. Prasasti ini bertuliskan dengan aksara Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno. Isi dari prasasti ini merupakan kutukan kepada orang-orang jahat yang tidak setia terhadap Sriwijaya.

7. Prasasti Hujung Langit

Prasasti Hujung Langit ini ditemukan di Desa Haur Kuning, Lampung. Pada prasasti ini tertera angka tahun 997 Masehi.

8. Candi Muara Takus

Candi Muara Takus ini ditemukan di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Candi ini memiliki corak Buddha dengan beberapa susunan stupa yang ada pada candi tersebut. 

Pada halaman candi juga terdapat beberapa candi dengan nama Candi Bungsu, Candi Sulung, Stupa Palangka dan Stupa Mahligai. 

Berbagai sumber sejarah yang menyebutkan tentang Kerajaan Sriwijaya yang ada di luar negeri sebagai berikut.

1. Berita Arab

Masih dari sumber yang sama, keberadaan Sriwijaya dapat diketahui dari sebutan para pedagang Arab terhadap Kerajaan Sriwijaya seperti Zabag, Sabay atau Sribusa.

2. Berita India

Berita India menyatakan bahwa Raja Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan India seperti Kerajaan Nalanda dan Kerajaan Chola.

3. Berita China

Selanjutnya, tentang pemberitaan oleh I Tsing. I Tsing merupakan seorang pendeta dari Cina yang pernah tinggal di Sriwijaya selama enam bulan.

Setelah kembali, dia melakukan kunjungannya yang kedua dan tinggal selama tujuh tahun. I Tsing menerjemahkan kitab agama Buddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa China.

4. Prasasti Ligor

Prasasti Ligor merupakan prasasti yang terdapat di Ligor (sekarang Nakhon Si Thammarat, selatan Thailand, Semenanjung Malaya), tersimpan di Kuil Wat Sema Mueang. Isi dari prasasti Ligor tersebut berbicara tentang raja dari Kerajaan Sriwijaya.

5. Prasasti Nalanda

Prasasti Nalanda ini ditemukan di Benggala India pada tahun 860 Masehi yang mengisahkan tentang Raja Balaputradewa.

6. Prasasti Tanjore

Prasasti Tanjore menjadi salah satu sumber sejarah kerajaan Sriwijaya yang ditemukan abad ke-11 di India yang mengisahkan takluknya Kerajaan Sriwijaya oleh Raja Chola.

Sejarah Singkat Kerajaan Sriwijaya

Dikutip dari gramedia, nama dari Kerajaan Sriwijaya diambil dari bahasa Sansekerta yang berasal dari kata ‘Sri’ memiliki arti cahaya serta ‘Wijaya’ yang memiliki arti kemenangan. Sehingga, arti dari nama kerajaan ini merupakan kemenangan yang gemilang.

Sebagai negara maritim, berdirinya Kerajaan Sriwijaya ini memberikan pengaruh yang cukup besar di Nusantara. Kerajaan ini diketahui berdiri pada abad ke-7 dan pendiri sekaligus raja pertama dari kerajaan ini merupakan Dapunta Hyang Sri Jayansa.

Prasasti Kedukan Bukit menjelaskan, Dapunta Hyang melakukan perjalanan dengan 20.000 tentaranya dari Minanga Tamwan menuju Palembang, Jambi dan Bengkulu. Pada perjalanan tersebut, Dapunta Hyang mampu menaklukkan daerah – daerah strategis untuk perdagangan Sriwijaya.

Masa-masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, yaitu dapat mengendalikan perdagangan jalur utama. Selat Malaka serta daerah-daerah kekuasaan lainnya yang meliputi Thailand Selatan, Kamboja, Sumatera, Semenanjung Malaya hingga sebagian wilayah Jawa. 

Selain itu, kebesaran dari kerajaan Sriwijaya yang dapat dilihat melalui keberhasilannya pada beberapa bidang seperti politik, maritim hingga ekonomi.

Masa Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Sekitar abad ke-11 Masehi, kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran. Kerajaan Chola yang dipimpin oleh Raja Rajendra Coladewa tersebut berhasil menawan raja Sriwijaya. 

Lalu, pada abad ke 13 Masehi, Kerajaan Singasari dari Jawa mengalahkan kerajaan Malayu yang sebelumnya berada dibawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya melalui ekspedisi Pamalayu. 

Disisi lain, Kerajaan Sriwijaya semakin melemah karena adanya persaingan dengan kerajaan lainnya dari Jawa. Sehingga, momen tersebut dimanfaatkan oleh Kerajaan Sukhodaya dari Thailand dengan merebut wilayah Semenanjung Malaysia dan Selat Malaka. 

Kemudian pada akhir abad ke-14 Masehi, akhirnya Kerajaan Sriwijaya karena mendapatkan serangan Majapahit.

Itulah ulasan dari sumber sejarah kerajaan Sriwijaya, semoga informasi ini bermanfaat.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network