PALEMBANG, iNews.id – Dinas Pendidikan Kota Palembang mengatakan tidak berkompromi terkait sekolah tatap muka. Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, jika muncul kasus sekolah langsung ditutup.
"Kami tidak mau kompromi dalam membuka belajar tatap muka, bahkan kalau muncul kasus di sekolah maka sekolah itu langsung ditutup," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, (22/12/2020).
Kota Palembang memastikan diri tetap menggelar sekolah tatap muka dengan sistem giliran dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk melarang guru yang memiliki penyakit bawaan untuk mengajar.
Ketua PGRI Sumsel mengatakan guru dengan latar belakang komorbid atau memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes, jantung, hipertensi, dan ginjal tidak boleh mengajar sebagai antisipasi risiko terburuk dalam belajar tatap muka selama masih meningkatnya kasus Covid-19.
Peserta didik akan mengikuti proses belajar dengan jadwal bergantian atau sift dan hanya belajar selama 20 menit tanpa istirahat. Kemudian jadwal pulang diatur agar tidak menumpuk di gerbang serta harus dijemput oleh orang tua masing-masing.
Selain itu, tidak diizinkan ada kegiatan lain selain belajar tekstual, seperti ekstrakulikuler, olahraga, pentas seni, termasuk aktivitas di kantin sekolah. "Kerumunan harus dihindari selama di sekolah," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait