Putri Saddam Hussein, Raghad, menyerukan rakyat Irak bersatu dalam pidato memperingati 15 tahun kematian ayahnya. (Foto: Ist)

BAGHDAD, iNews.id -  Putri Saddam Hussein kembali muncul melalui pesan video yang direkam di depan foto potret ayahnya. Dalam pesan yang sekaligus memperingati 15 tahun kematian ayahnya, Raghad Saddam Hussein mengajak rakyat Irak untuk bersatu dan saling memaafkan.

“Bahkan mereka yang melakukan kesalahan,” serunya seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (31/12/2021). Dalam pidatonya, Raghad mengatakan Irak seharusnya tidak berpihak pada satu sisi Arab di atas Arab lainnya.

“Kami akan mengimbau mereka untuk menghindari perselisihan dan konflik satu sama lain karena kekuatan mereka adalah kekuatan kami,” katanya dalam pesan yang direkam.

Raghad, yang tidak mengesampingkan masa depan dalam politik Irak, mengatakan bahwa satu-satunya orang Irak yang tidak boleh memaafkan orang lain adalah orang tua dari korban “Revolusi Oktober”. Dia mengacu pada para pengunjuk rasa yang ditembak, dipukuli dan dibunuh oleh pasukan keamanan Irak atau milisi yang didukung Iran . Dia mengatakan para korban disebut sebagai "makanan untuk ikan."

“Orang-orang Irak tidak akan menerima orang-orang ini, dan mereka akan mendorong mereka keluar, terlepas dari semua dukungan yang mereka terima, dan terlepas dari semua tekanan yang diberikan kepada Irak. Kata terakhir akan menjadi milik Anda, Anda pahlawan Irak,” kata Raghad, dalam referensi yang jelas kepada milisi pro-Iran di Irak.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya awal tahun ini, Raghad mengatakan Iran menganggap Irak "bebas untuk diambil" karena tidak adanya otoritas yang nyata dan sah .

Saddam Hussein berhasil menghindari penangkapan selama enam bulan setelah Amerika Serikat menginvasi Irak dengan dalih mencari senjata pemusnah massal pada tahun 2003. Pada bulan Desember tahun itu, ia akhirnya ditangkap di dekat kampung halamannya di Tikrit. 

Sidang pertama pengadilan khusus terhadapnya berlangsung pada bulan Juli 2004. Pengadilan memutuskan Saddam Hussein bersalah atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan menjatuhkan hukuman mati dengan digantung pada 5 November 2006. Saddam Hussein digantung di Baghdad pada 30 Desember 2006.


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network