Polisi mengamankan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di DPRD Bengkulu, Selasa (6/9/2022). (Foto: Antara)

BENGKULU, iNews.id - Polisi menangkap tujuh mahasiswa dan satu pelajar SMK karena diduga memprovokasi dan melempar batu saat demo menolak kenaikan harga BBM di kantor DPRD Bengkulu, Selasa (6/9/2022).

Kedelapan pendemo tersebut dibawa ke dalam Gedung DPRD Provinsi Bengkulu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres Bengkulu, AKBP Andi Daddy Nur Cahyo mengatakan, delapan peserta unjuk rasa tersebut ditangkap karena dinilai melakukan provokasi terhadap massa aksi lainnya.

"Kami telah mengimbau para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa untuk membubarkan diri, namun para mahasiswa tetap bersikeras untuk bertahan," kata Andi.

Menurut dia, delapan orang yang ditangkap tersebut, yaitu enam mahasiswa dari Universitas Bengkulu, satu dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu, dan satu pelajar SMK.

Penangkapan terhadap kedelapan massa aksi tersebut berdasarkan barang bukti dan dapat diproses hukum, namun jika ada permusyawaratan yang baik maka pihaknya membantu mencari jalan keluar yang baik.

Dia menjelaskan, kedelapan pengunjuk rasa tersebut akan dibebaskan jika para mahasiswa yang mengadakan aksi di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu membubarkan diri.

Ribuan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa di Provinsi Bengkulu melakukan unjuk rasa meminta pemerintah meninjau kembali kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network