LUBUKLINGGAU, iNews.id - Tewasnya Effendi alias Fendi, warga Pasar Pemiri, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan yang ditahan di Polres Kepahiang, Bengkulu, menimbulkan tanda tanya besar bagi pihak keluarga. Saat Fendi tewas, tidak ada satupun pihak dari Polres Kepahiang yang mengabarkan secara langsung kepada keluarga, sehingga membuat keluarga bertanya-tanya.
Pantauan di rumah duka, tampak ramai dengan warga yang sudah berdatangan sejak pagi untuk menunggu kedatangan jenazah Effendi. Tenda juga sudah didirikan di halaman depan rumah Fendi.
Ria, salah seorang keponakan Fendi mengatakan, bahwa pihak keluarga mempertanyakan penyebab kematian Fendi. Saat rilis di Polres Musi Rawas, kata dia orang tua tidak diperkenankan untuk menemui Fendi, sehingga keluarga hanya dapat memantau dari siaran langsung dan terlihat bahwa Fendi masih sehat.
"Kami ikut datang ke Polres Mura tapi tidak diperkenankan untuk ketemu dan waktu dilihat di siaran langsung terlihat masih sehat. Tolonglah bantu kami orang yang tidak mampu ini," kata Ria di rumah duka, Jumat (3/1/2025).
Pada Kamis (2/1/2025) malam, pihak keluarga Fendi diberitahu oleh seseorang dari Kepahiang bahwa Fendi sudah tewas. Kabar tersebut diketahui bukan dari Polres Kepahiang.
Kanit Reskrim Polres Lubuklinggau, Ipda Suwarno ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Polres Lubuklinggau diminta oleh Polres Kepahiang untuk memberitahu keluarga bahwa Fendi tewas.
"Semalam melalui perintah bapak Kapolres (Kapolres Lubuklinggau), kita diminta memberitahukan kepada keluarga bahwa Fendi meninggal dunia dan jenazahnya ada di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu," katanya.
Informasi dari pihak Polres Kepahiang kepada Polres Lubuklinggau menyebutkan, Fendi tewas karena sakit dan sempat menjalani perawatan.
"Fendi ini informasinya meninggal dunia karena tetanus. Saat penangkapan, Fendi sempat terjatuh dari loteng dan terkena paku berkarat," ucapnya.
Pihak keluarga di Lubuklinggau menerima informasi tersebut, namun karena semua keluarga Fendi perempuan dan bapaknya sudah tua, mereka merasa berat untuk datang ke Bengkulu.
"Keluarga meminta agar jenazah diantar langsung oleh pihak Polres Kepahiang ke rumah duka. Sudah kita koordinasikan dan Polres Kepahiang bersedia," katanya.
Pihak keluarga juga mendapat informasi bahwa Fendi mengeluh sakit pada Kamis pagi (2/1/2025) di dalam tahanan, sempat muntah dan mengeluarkan darah. Fendi dibawa ke rumah sakit di Kepahiang, namun karena peralatan tidak lengkap, lalu dirujuk ke RS Bhayangkara Bengkulu hingga akhirnya dikabarkan tewas.
Fendi merupakan salah satu dari tiga tersangka pelaku pembobolan ruko di Desa Meranti Jaya, Ujan Mas, Kepahiang, Bengkulu. Fendi ditangkap bersama dua temannya, Leman (35) dan Iwan (24), saat beraksi melakukan pencurian.
Setelah ditangkap Polres Kepahiang pada Selasa (24/12/2024), Fendi bersama dua rekannya sempat diserahkan ke Polres Musi Rawas karena terlibat kasus pembobolan agen bank dan penembakan mantan anggota DPRD Mura.
Setelah rilis informasi, Polres Musi Rawas mengembalikan tersangka Fendi ke Polres Kepahiang Bengkulu dalam kondisi sehat walafiat.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait