PALEMBANG, iNews.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 terhadap pelajar. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy mengatakan, percepatan vaksinasi pelajar sebagai persiapan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh.
Lesty Nurainy mengatakan vaksinasi Covid-19 terhadap pelajar masuk dalam kategori remaja sehingga menjadi salah satu prioritas untuk dipercepat ketercapaiannya. Ia menjelaskan semakin cepat terbentuknya kekebalan komunal dari penularan Covid-19 di kalangan pelajar menjadi sebagai salah satu faktor pendukung penerapan PTM secara penuh.
"Bila sudah terbit rekomendasinya dari pemerintah pusat pelajar Sumsel sudah siap (PTM penuh, red.) seiring didukung membaiknya kondisi penyebaran Covid-19 di Sumsel saat ini," ujarnya, Selasa (9/11/2021).
Dia mengatakan pemerintah pusat sudah meningkatkan distribusi vaksin ke Sumsel per bulan sehingga pelaksanaan skema vaksinasi Covid-19 saat ini hampir menyasar semua kalangan.
"Karena semua segmen sudah dibuka saat ini bukan hanya guru tapi muridnya juga divaksin. Karena itu kami berupaya mengejar untuk cakupan vaksinasi anak sekolah memanfaatkan vaksin yang ada," ujarnya.
Berdasarkan KPC-PEN tahap ketiga cakupan vaksinasi Covid-19 kategori usia remaja (pelajar di atas 12 tahun) mengalami peningkatan, khususnya di Kota Palembang dan Lubuk linggau. Dua kota tersebut realisasi cakupan vaksinasinya cukup tinggi dibandingkan dengan 15 kabupaten dan kota lainnya.
Cakupan vaksinasi pelajar di Kota Palembang per Senin (8/11) mencapai 107.197 orang atau sekitar 70,62 persen, pada Selasa (8/11) bertambah 63 orang menjadi 107.260 orang atau 70.66 persen dari target 151.788 orang untuk dosis pertama.
Untuk dosis kedua terjadi penambahan 2.589 orang menjadi 55.131 orang dari sebelumnya, Senin (7/11), sebanyak 52.542 pelajar atau sekitar 34,62 persen.
Cakupan vaksinasi pelajar di Kota Lubuk Linggau mencapai 17.445 orang atau sekitar 72,73 persen dari target 23.985 orang untuk dosis pertama pada Senin (7/11), sedangkan dosis kedua bertambah 136 orang menjadi 12.525 dari sebelumnya 12.384 pelajar atau sekitar 51,65 persen.
Vaksinasi di 15 kabupaten kota lainnya masih di antara 50 - 30 persen atau 7.000-30.000-an orang untuk dosis pertama dan dosis kedua 2.000-22.000 orang.
"Setiap kabupaten kota diminta, segera dihabiskan vaksin yang tersedia apa pun mereknya. Kalau habis laporkan, biar diproses ke pemerintah pusat," ujarnya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait