Ilustrasi pelajar yang ditangkap polisi karena ikut demo (Sindonews)

PALEMBANG, iNews.id - Pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dilarang mengikuti aksi demo di tengah suasana belajar daring. Larangan ini diperkuat dengan adanya surat edaran yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kota Palembang, Sumsel.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, larangan itu tertuang di Surat Edaran Nomor 421.3/ /SE/DISDIK/2020.

"Kami memperhatikan kondisi aksi unjuk rasa setelah ada siswa SMP yang turut diamankan kepolisian. Kami bukan melarang hak menyampaikan pendapat, tetapi siswa SD dan SMP itu masih di bawah umur," kata Zulinto, Selasa (13/10/2020).

Surat edaran itu berisi 11 poin, pada poin keempat pihaknya meminta kepala sekolah, guru dan orang tua melarang peserta didik mengikuti aksi massa yang berpotensi mengganggu keselamatan di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu pada poin kelima, kepala sekolah wajib melarang guru, pegawai dan honorer untuk ikut terlibat dalam aksi massa.

"Justru para guru harus memberikan pemahaman kepada siswa agar tidak terprovokasi dengan informasi terkait UU Omnibus Law," katanya.

Dia meminta pendidik dan peserta didik tetap fokus melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring maupun luring, pihak sekolah dapat memberikan sanksi hukuman kepada guru dan siswa yang kedapatan ikut aksi massa.

"Surat edaran ini melihat dari sudut pendidikan, jika sudah dewasa maka boleh demo," kata dia.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network