PALEMBANG, iNews.id - Berdasarkan data dari hasil survey Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang di 18 kecamatan tercatat ribuan anak di Palembang berpotensi terkena stunting. Potensi paling banyak anak terkena hambatan tumbuh kembang ini berada di Kecamatan Sukarami.
Tim Pencegahan Stunting Pemkot Palembang, Letizia mengatakan, bahwa angka stunting atau jumlah anak kerdil masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Palembang.
"Dari hasil survey Dinkes Palembang sekitar 1.000 anak masih berisiko stunting karena tidak menerima cakupan gizi yang baik," ujar Letizia, Jumat (30/9/2022).
Menurutnya, data tersebut diperoleh dari hasil pengecekan kesehatan terhadap ibu hamil dan pasangan suami istri.
"Pendataan dilakukan dari program pencegahan stunting dengan mengedukasi pasangan muda dan ibu hamil. Ini dilakukan agar masalah stunting bisa tuntas pada 2023," katanya.
Sementara Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, program rutin pencegahan angka stunting oleh Pemkot sudah berhasil menurunkan jumlah anak kerdil.
"Keberhasilan program pencegahan stunting bisa dilihat dari sudah ada kecamatan yang nihil kasus stunting pada 2022, dari sebelumnya semua kecamatan memiliki kasus stunting," kata Fitrianti.
Menurutnya, beberapa kecamatan yang nihil stunting yaitu di Sako dan Ilir Timur I. Pemkot Palembang menargetkan kasus nihil stunting bisa terealisasi di semua kecamatan, agar upaya mewujudkan Indonesia Zero Stunting bisa tercapai.
"Sehingga dari angka penurunan tersebut bisa menyukseskan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen di akhir 2024," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait