Masyarakat dayak bersama anggota TNI memuku akar tuba untuk mengeluarkan getah atau racun. (Foto: Kostrad)

JAKARTA, iNews.id - Nuba adat masyarakat Dayak Kalimantan merupakan salah satu tradisi masih dilestarikan sampai saat ini. Suku dayak memang memiliki banyak tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Salah satunya adalah tradisi Nuba atau menuba, yang dilakukan masyarakat suku dayak pada musim kemarau saja. Saat kekeringan melanda, maka akan dilakukan ritual tradisi menuba dengan harapan Tuhan dapat menurunkan hujan. 

Berikut keterangan Nuba Adat Masyarakat Dayak Kalimantan:

Nuba merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang atau leluhur dari Suku Dayak bertujuan agar turun hujan dan membasahi daratan Suku Dayak. Karena itu, tradisi ini hanya digelar di musim kemarau. Tradisi menuba ikan merupakan ritual yang dilakukan suku dayak dengan meracuni ikan menggunakan getah akar tuba. 

Saat musim kemarau, Suku Dayak akan mengalami kekurangan air. Jika pun hujan turun pasti dengan intensitas air yang sedikit dan waktu yang relatif sebentar. Maka dari itu ritual ini dianggap perlu dilakukan oleh Suku Dayak.

Tradisi menuba ini memang tujuan utamanya untuk memanggil hujan, akan tetapi ada makna lain di samping itu. Salah satu arti dari pelaksanaan ritual nuab ini adalah bentuk gotong royong dan kerja sama di antara masyarakat Suku Dayak.

Biasanya masyarakat Suku Dayak akan melakukan ritual ini pada malam hari dan berharap di esok harinya hujan akan turun. 

Pertama, masyarakat Dayak akan menuju ke hutan belantara untuk mencari akar tuba. Setelah berhasil ditemukan dan dikumpulkan semua akar tuba akan ditumpuk di hulu sungai beralaskan batu dan pasir.

Setelah itu, masyarakat dayak laki-laki dewasa bergotong royong memukul akar tuba agar getahnya keluar. Getah tuba ini merupakan racun alami yang sangat mematikan.

Akar tuba yang dipukulkan itu akan hancur dan remuk. Kemudian akar itu akan diperas ke dalam wadah yang berisi air. Kemudian racun tuba yang berwarna putih itu akan diangkut ke sampan atau perahu kayu milik masyarakat Suku Dayak.

Setelah semua persiapan siap, maka perahu itu akan diarahkan ke tengah sungai. Air perasan tuba itu akan disebarkan atau dimasukkan ke dalam sungai sesuai dengan perintah Kepala Suku Adat Dayak setempat.

Selanjutnya dalam waktu kurang lebih setengah jam, berbagai jenis ikan akan bermunculan karena terkena racun yang disebarkan dari perahu kayu di tengah sungai. Masyarakat yang lain sudah menunggu di hilir sungai untuk menangkap ikan yang keracunan.

Banyak masyarakat dayak yang menaiki sampan atau perahu tradisional yang dilengkapi dengan alat tangkap ikan tradisional seperti pancingan, tombak dan jaring. Bahkan ada juga masyarakat yang menangkap ikan dengan tangannya.

Ritual ini menjadi sangat seru ketika semua masyarakat Suku Dayak yang mengikuti ritual ini berebut dan mendapatkan ikan secara gratis di sungai. Semua masyarakat akan meluapkan perasaan suka citanya setelah ritual nuba ikan ini selesai.

Itulah Tradisi Nuba Adat Masyarakat Dayak Kalimantan yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh Suku Dayak. Bagaimana menurut kalian terkait tradisi ritual nuba yang dilakukan Suku Dayak ini, sangat menarik bukan?


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network