Hujan masih berpotensi turun walaupun telah memasuki musim kemarau. (Foto: Ilustrasi/Ist)

PALEMBANG, iNews.id - Beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Sumatera Selatan terutama Kota Palembang dilanda mendung dan dilanda hujan. Padahal sebelumnya, disebutkan Sumsel telah memasuki musim kemarau sehingga dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sebagian masyarakat beranggapan kemarau dimaksud tidak terjadi karena hujan terus turun. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, hampir setiap hari Palembang disiram hujan dengan intesitas beragam. 

Sebelumnya, BMKG melaporkan sejumlah wilayah di Indonesia menghadapi curah hujan tinggi, kendati telah memasuki musim kemarau. "BMKG mencatat adanya peningkatan curah hujan yang berdampak pada terjadinya banjir di beberapa wilayah di Indonesia terutama di wilayah Sumatera bagian Utara (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat) dan wilayah Ambon (Maluku)," ujar Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra dikutip dari Antara.

Agie mengatakan hal ini disebabkan adanya aktivitas beberapa gelombang atmosfer, seperti MJO (Madden Julian Oscillation) yang sejak 3 Juli ini memasuki kuadran 3 (Samudera Hindia).

"Keberadaan gelombang atmosfer yang selalu bergerak ke arah timur ini secara tidak langsung berpengaruh pada peningkatan jumlah uap air khususnya di wilayah-wilayah yang paling dekat dengan wilayah perairan Samudera Hindia seperti wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat," ujarnya.

Selain MJO, Agie mengatakan Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin beberapa hari yang lalu juga sedang aktif di wilayah Sumatera bagian Utara.


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network