Pekerja di pabrik tahu di Muara Enim yang mencoba bertahan di saat kenaikan harga kedelai dan kelangkaan minyak goreng. (Foto: Edwinsah S)

MUARA ENIM, iNews.id - Pelaku usaha tahu goreng di Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) mengurangi karyawan dan produksi hingga 40 persen dampak kelangkaan minyak goreng. Pengurangan terpaksa dilakukan untuk dapat bertahan dan tidak gulung tikar. 

Selain sulit didapat, harga minyak goreng terlalu tinggi. Kondisi ini sudah terjadi cukup lama, dan belum ada solusi dari pihak terkait.

"Masalah kami saat tidak hanya minyak goreng langka dan mahal, kacang kedelai juga naik," ujar salah satu perajin tahu di Desa Karang Raja, Muara Enim, Sutrisno Kamis (3/3/2022).

Sebelum ada kenaikan harga bahan baku, produksi mencapai 250 kilogram. Namun dengan kondisi saat ini, para pelaku usaha hanya bisa produksi sekitar 100-150 kilogram per harinya. 

Sutrisno berharap pemerintah bisa segera mengatasi kenaikan serta kelangkaan minyak dan kedelai. Warga memprediksi, jika kondisi ini tidak segera teratasi, bukan tidak mungkin perajin tahu dan tempe akan gulung tikar. "Lama-lama tutup juga," katanya.


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network