PALEMBANG, iNews.id - Bank Sumsel Babel (BSB) mencetak laba Rp600 miliar pada 2021 atau tumbuh 13,32 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Manajemen Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumsel dan Bangka Beliting ini mengklaim capaian ini menjadi rekor sejak perusahaan berdiri.
Direktur Utama PT Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan pertumbuhan laba disokong oleh penyaluran kredit produktif yang tumbuh lebih baik dibandingkan kredit konsumtif.
“BSB cukup gencar dalam penyaluran kredit pada tahun lalu, dengan merealisasikan total Rp18,9 triliun atau tumbuh 7,82 persen (yoy),” kata Achmad, Jumat (28/1/2022).
Melalui penyaluran kredit yang cukup masif itu, BSB membuktikan sebagai perbankan yang memiliki komitmen untuk memacu pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
Indikator positif lain yang mampu dicapai BSB pada 2021 yakni realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mampu mengumpulkan Rp25 triliun atau tumbuh 18 persen (yoy). Kemudian, Loan to Deposit Ratio (LDR) atau rasio penyaluran kredit mencapai 75 persen.
Kemudian, Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah yang hanya 0,5 persen di bawah ambang batas 5,0 persen. Lalu, modal usaha yang mencapai Rp4 triliun hingga 31 Desember 2021.
Dengan capaian positif itu, BSB optimistis menghadapi tantangan ekonomi pada 2022 walau masih dipayungi pandemi Covid-19. Salah satu tantangannya, perbankan diperkirakan akan dihadapkan pada persoalan likuiditas karena bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga.
“Walau Covid-19 masih ada, kami tetap optimistis, apalagi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,5 persen,” ujar dia.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait