Mahasiswi cantik bernama Seli Marantika menjadi buruh tani pemetik cabai (Yuddy Faifman/iNews)

PAGARALAM, iNews.id - Seorang mahasiswi cantik di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel) memilih menjadi buruh harian pemetik cabai. Hal ini dilakukan untuk mencari tambahan penghasilan di masa pandemi Covid-19 dan membeli kuota internet.

Mahasiswi cantik bernama Seli Marantika ini merupakan warga Desa Pengaringan, Kecamatan Dempo Tengah, Pagaralam, Sumsel.

"Sekarang kan lagi Covid-19, belajarnya kan daring," kata gadis berhijab saat ditemui di kebun cabai, Pagaralam, Senin (19/10/2020).

Seli menambahkan, dirinya tak masalah jika harus menjadi buruh petik cabai. Hal ini dilakukan untuk mengisi waktu luang jika tidak ada belajar daring.

Di desa tempat tinggalnya ini memang merupakan daerah pertanian yang warganya kebanyakan berprofesi sebagai petani sayur-sayuran maupun petani kopi.

"Sudah tiga bulan menjadi buruh harian," katanya.

Dari pantauan di lapangan, gadis manis itu mengenakan sepatu boot serta caping. Dia juga membawa kerangjang untuk tempat cabai. Satu per satu cabai yang telah masak dipetik dan ditempatkan ke keranjang.

Mahasiswi cantik bernama Seli Marantika menjadi buruh tani pemetik cabai (Yuddy Faifman/iNews)

Meski begitu, dirinya tidak setiap hari bekerja. Pasalnya kebun milik warga tak setiap hari bisa dipanen.

"Kalau ada petani yang mau cari buruh untuk memetik cabai atau tomat, kami ikut. Lumayan buat nambah uang beli kuota," katanya.

Sementara itu menurut pemilik kebun bernama Dewi, buah cabai yang di panen normal untuk satu hektar bisa mencapai dua ton.

"Harga saat ini sudah mulai naik dari Rp15.000 menjadi Rp30.000 per kilogram. Biasanya pembeli atau pengepul datang ke kebun untuk membeli buah cabai yang sudah panen," kata Dewi.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network