MUAROJAMBI, iNews.id - Kemeriahan mewarnai tradisi bekarang yang dilakukan warga Muarojambi. Mereka beramai-ramai masuk ke danau yang menyusut drastis saat musim kemarau untuk berebut mencari ikan, Minggu (25/8/2024).
Tradisi turun temurun ini dilakukan warga Desa Tebat Patah, Taman Raja, Kabupaten Muarojambi, Jambi. Ratusan warga ini masuk ke danau menjalani tradisi bekarang tersebut.
Pantauan iNews, tidak hanya orang tua, anak-anak hingga dewasa terlibat langsung mencari ikan. Mereka rela kotor-kotoran dengan lumpur demi mendapatkan ikan-ikan berukuran besar di danau tersebut.
Tidak hanya menggunakan serok ikan, jaring, warga juga memakai tangan kosong untuk menangkap ikan. Mereka terlihat gembira memburu ikan.
Seorang warga Rohmad mengatakan, tradisi berkarang atau tangkap iwak (ikan) sudah ada sejak tahun 1952.
"Kita tangkap ikan ramai-ramai, tua, muda, orang tua. Ini tradisi satu tahun sekali, biasanya setiap bulan delapan," ujarnya, Senin (26/8/2024).
Menurutnya ikan yang diperolehnya bermacam-macam di danau tersebut.
"Ada ikan gabus, toman, tembakang dan ikan sepat," katanya.
Kepala Desa Tebat Patah Taufik mengungkapkan, tradisi berkarang ini dilaksanakan di sebuah danau yang disebut Lubuk Larangan.
"Warga desa hanya diperbolehkan mencari ikan di wilayah ini satu kali dalam setahun," ucapnya.
Selain ajang mencari ikan, kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturrahmi antarwarga Desa Tebat Patah.
"Untuk luasnya danau ini ada sekitar 16 hektare. Harapan warga agar tradisi budaya nenek moyang Desa Tebat Patah terus dilestarikan sehingga tidak punah," kata Taufik.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait