LUBUKLINGGAU, iNews.id - Menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, permintaan terhadap ikan salai atau ikan asap di Kota Lubuklinggau meningkat. Bahkan, peningkatan tersebut hingga dua kali lipat.
Teguh, pemilik produksi ikan asap mengatakan, permintaan ikan asap meningkat saat memasuki puasa Ramadhan. Pada hari biasa, kata dia produksi ikan sasap mencapai 80-100 kilogram, sementara saat bulan puasa, jumlahnya bisa mencapai 200-250 kilogram.
"Kalau biasanya mentahnya itu 110 kilogram, kalau pada puasa ini mintanya 200-250 kilogram," ujar Teguh di kediamannya, Kamis (7/3/2024).
Dia menjelaskan, proses produksi ikan asap di Kota Lubuklinggau dimulai dengan tahap penyiang ikan terlebih dahulu. Bahan bakunya berbagai jenis ikan, seperti patin, baung, lele dan lais yang diperoleh dari pasar induk dan tempat budidaya ikan.
Setelah dibersihkan dan dibelah, ikan disusun rapi di tempat pengasapan yang terbuat dari anyaman bambu. Proses pengasapan memakan waktu sekitar 24 jam, menggunakan potongan kayu balok yang dibakar untuk mengasapi potongan daging ikan yang tersusun rapi.
Teguh, pemilik produksi ikan asap mengatakan, permintaan ikan asap meningkat dua kali lipat saat memasuki puasa Ramadhan. Pada hari biasa, produksi ikan sasap mencapai 80-100 kilogram, sementara saat bulan puasa, jumlahnya bisa mencapai 200-300 kilogram.
Menurutnya, usaha keluarga ini telah digeluti selama puluhan tahun dan dijalankan secara turun temurun. Berikut harga beberapa jenis ikan asap:
Ikan asap Lele: Rp120.000 per kilogram
Ikan asap Patin: Rp100.000 per kilogram
Ikan asap Baung Sungai: Rp280.000 per kilogram
Ikan asap Lais: Harga mencapai Rp350.000 per kilogram
Ikan asap biasanya dimasak dengan santan dan disajikan sebagai menu berbuka puasa serta sahur. Semoga kelezatan ikan salai dari Lubuklinggau dapat menambah keberkahan di bulan suci ini.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait