PALEMBANG, iNews.id - Menyambut bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, warga di Palembang melakukan tradisi ziarah kubur atau juga disebut nyekar. Rangkaian ziarah dimulai dengan membersihkan makam, menabur bunga dan mendoakan anggota keluarga yang telah meninggal.
Seperti terpantau di Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang. Peziarah berdatangan baik dari Palembang maupun luar kota seperti Jakarta. "Setiap tahun seperti, peziarah datang dari mana - mana dari Jakarta dan sebagainya," ujar Rusdi, petugas Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang, Minggu (20/3/2023).
Peziarah mulai berdatangan sejak beberapa hari lalu dan terus meningkat di akhir pekan terakhir jelang Ramadan. "Biasanya tradisi ziarah kubur akan terus berlangsung hingga hari terakhir sebelum masuk bulan suci Ramadan. Karena kan biasanya ada libur menyambut puasa," katanya.
Salah satu peziarah Muhammad Afifudin mengatakan, ziarah ke makam untuk mendoakan keluarga yang telah berpulang. Menurutnya banyak manfaat dari ziarah kubur, selain mendoakan almarhum dan almarhumah juga untuk mengingat akan kematian.
"Setiap tahun ziarah sebelum Ramadan. Ini juga untuk introspeksi diri agar jadi lebih baik dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, karena semua akan mati," katanya.
Setelah memasuki bulan Ramadan, ziarah kubur kembali dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, warga memadati makam pada hari kedua dan ketiga lebaran.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait