JAKARTA, iNews.id – Kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) mengeluarkan uang hingga Rp300 juta untuk keberangkatan satu angkatan yang terdiri dari 10 hingga 15 orang. Uang tersebut berasal dari iuran anggota yang mencapai 6.000 orang.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan bahwa kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) mengeluarkan dana Rp65 juta untuk sekali menggelar pelatihan bela diri dan merakit bom untuk anggotanya.
Hal tersebut diketahui dari pengakuan salah satu Pelatih kelompok JI yakni Joko Priyono alias Karso yang saat ini berstatus narapidana. "Kami sudah menanyakan kepada pelatih tersangka Karso tiap bulan itu mereka mengeluarkan anggaran untuk pelatihan sebesar Rp65 juta," kata Argo dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Senin (28/12/2020).
Menurut Argo, biaya puluhan juta itu diperuntukan untuk menyiapkan segala sesuatu bersifat teknis dalam pelatihan anggota Jamaah Islamiah tersebut. "Dana itu untuk bayar pelatih, kebutuhan makan selama pelatihan dan ada juga beli obat-obatan," ujar Argo.
Dalam sekali pelatihan, kata Argo, kelompok JI akan menghabiskan waktu selama enam bulan untuk melatih satu angkatan. Usai mendapatkan pelatihan, jebolan JI itu akan diberangkatkan ke Suriah.
"Untuk berangkat ke Suriah mereka butuh sekitar Rp300 juta, 10 sampai 15 orang. Uangnya dari mana, dari iuran anggota. Total ada 6.000 anggota, kalau peranggota nyumbang Rp100.000x6.000 sudah Rp600juta," ucap Argo.
Di Suriah para mujahid muda ini bergabung dengan organisasi teroris berafiliasi dengan Al-Qaeda untuk melanjutkan pelatihan militer.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait