PALEMBANG, iNews.id - Kepolisian Sektor Ilir Timur I Palembang menangkap dua perempuan muda dalam kasus penggelapan uang PT AT, tempat keduanya bekerja. Kedua tersangka mengalihkan uang perusahaan hingga Rp600 juta untuk membeli perhiasan dan mobil.
Keduanya yakni Christina Novianti (27), warga Jalan Ahmad Yani Kelurahan 13 Ulu Kecamatan Seberang Ulu II Palembang dan Pitri Miniarti (30), warga Perumnas Talang Kelapa Kelurahan Talang Kelapa Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang.
Kapolsek IT I Palembang, Kompol Hardiman mengatakan, kejadian berawal dari kedua tersangka yang bekerja di perusahaan tersebut sebagai karyawan di bagian administrasi yang diberikan kewenangan untuk mengorder barang serta melakukan penagihan di Hotel Grand Zuri Muara Enim dan Karaoke Citra Muara Enim.
"Uang tagihan perusahaan kepada Hotel dan Karaoke tersebut lebih dari Rp575 juta, namun tidak disetorkan ke perusahaan lantaran tersangka memberikan nomor rekening pribadi milik Karmila yang merupakan kakak ipar tersangka Christina," ujar Kapolsek IT I Palembang Kompol Hardiman didampingi Wakapolsek AKP WD Bernard, Sabtu (14/11/2020).
Dijelaskan Hardiman, aksi kedua tersangka akhirnya diketahui perusahaan saat dilakukan audit keuangan. Perusahaan mendapati banyaknya tagihan yang dikeluarkan namun tidak ada satupun tagihan uang tersebut disetorkan kepada perusahaan.
"Aksi penggelapan uang perusahaan yang dilakukan kedua tersangka ini dilakukan sejak bulan Juni hingga November 2020. Setelah menerima kiriman uang tagihan dari dua tempat tersebut keduanya kemudian membagi dua uang tersebut," katanya.
Dari hasil tindak pidana penggelapan tersebut, kedua tersangka menggunakan seluruh uangnya untuk membeli sejumlah barang mewah, seperti mobil, motor, smartphone, tas mewah hingga perhiasan emas yang terdiri dari kalung dan cincin.
"Uangnya dipakai kedua tersangka untuk membeli sejumlah barang mewah seperti mobil Daihatsu Ayla, motor Yamaha NMax, IPhone 11 Promax, belasan suku emas, sepeda hingga beberapa tas mewah," ujarnya.
Sementara itu, tersangka Christina mengaku, uang yang digelapkan tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari. "Untuk sehari-hari pak uangnya," ucap Christina sambil menangis.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait