KABUL, iNews.id - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani langsung bertolak ke Tajikistan tidak lama setelah Taliban mengepung Kabul. Banyak pihak menganggap apa yang dilakukannya pengecut, namun Ghani punya alasan yakni mencegah pertumpahan darah di Kabul.
Dalam sebuah unggahan di laman Facebooknya, Ghani mengatakan dia terpaksa meninggalkan Afghanistan, untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.
“Patriot yang tak terhitung jumlahnya akan menjadi martir dan kota Kabul akan dihancurkan, yang mengakibatkan bencana kemanusiaan besar jik saya tetap tinggal,” ucap Ghani.
“Taliban telah menang dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan kesejahteraan diri warga negara mereka," katanya.
Namun, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (16/8/2021), Ghani menyebut kelompok itu tidak memenangkan legitimasi hati penduduk Afghanistan.
Dia juga bersumpah untuk terus melayani rakyat Afghanistan secara intelektual dan melalui program-program, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Setelah kepergian Ghani, mantan Presiden Hamid Karzai, politisi veteran Gulbuddin Hekmatyar dan Abdullah membentuk sebuah dewan yang berfungsi untuk memastikan kelancaran transfer kekuasaan.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait