Jenazah Joko, satu dari 11 korban longsor tambang batu bara di Muara Enim (Dede Suhendra/iNews)

MUARA ENIM, iNews.id - Joko Suprianto, satu dari 11 pekerja tambang yang tewas akibat longsor di Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Joko nekat bekerja di areal tambang demi mendapatkan uang Rp1.000.

Joko merupakan warga Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim. Dia tewas meninggalkan istri dan dua orang anak yang masih balita.

Paman Joko, Jamiludin mengatakan, keponakannya baru dua bulan bekerja menjadi ojeg pengangkut batu bara.

"Untuk satu karung batu bara, dia dibayar Rp1.000 dengan jarak tempuh angkutan 3 sampai 5 kilometer," kata Jamiludin, Kamis (22/10/2020).

Jamil menambahkan, dari cerita rekan korban, sebelum ditemukan meninggal dunia, Joko bersama 13 rekannya melakukan gotong royong memperbaiki akses jalan di area tambang.

Saat ini, jenazah Joko sudah disemayamkan di kediamannya. Lantunan ayat suci alquran mengiringi kepergian Joko.

Sebelumnya, 11 orang pekerja tambang batu bara rakyat di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim, Sumsel, meninggal dunia akibat tertimbun longsoran dinding tanah sedalam delapan meter. Insiden ini terjadi pada Rabu (21/10/2020) pukul 14.00 WIB.

Kapolsek Tanjung Agung AKP Faisal Pangihutan Manulu mengatakan, 11 korban diketahui sedang membuat semacam jalan di bawah permukaan tanah, kesebelasnya dihimpit oleh dinding tanah setinggi delapan meter.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network