Petani karet di Lubuklinggau (Era Neizma/Okezone)

LUBUKLINGGAU, iNews.id - Petani karet di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluhkan anjloknya harga komoditas karet. Bukan tanpa alasan, harga karet terjun bebas ke Rp5.000 untuk satu kilogram.

Anjloknya harga karet imbas dari merebaknya wabah Virus Korona di China. Padahal, China merupakan salah satu destinasi ekspor karet dari Lubuklinggau.

"Ya katanya harga karet turun akibat isu Virus Korona, tapi saya bingung apa hubungannya, orang di luar yang terkena Virus Korona tetapi kami di sini kena dampaknya," kata salah satu petani karet di Kota Lubuklinggau bernama Jali, Senin (2/3/2020).

Jali bahkan ingin menangis jika harga karet hanya mencapai Rp5.000 per kilogram.

"Kita bukan lagi menjerit tetapi ingin menangis. Bayangkan saja harga karet lebih murah dari harga beras," kata dia.

Jali menambahkan, jika harga karet hanya Rp5.000 maka dia tidak akan bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Tidak jadi masalah kalau harga karet itu murah, tetapi bahan pokok juga harus murah," katanya.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network