PALEMBANG, iNews.id - Sembilan pasien dalam pengawasan (PDP) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meninggal dunia meski belum sempat menjalani tes swab. Mereka juga dimakamankan dengan prosedur keamanan Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri, mengatakan pengambilan swab akan dilakukan untuk keluarga PDP yang meninggal. Hal ini sebagai langkah deteksi dini mencegah kemungkinan terburuk jika memang PDP ternyata positif corona.
"Jika di keluarganya ada yang positif Covid-19 setelah uji swab maka PDP yang meninggal itu kemungkinan positif juga, meskipun sebetulnya standar klinis menentukan positif atau tidaknya itu harus lewat tes PCR," kata Yusri, Kamis (30/4/2020).
Kemungkinan lainnya, kata Yusri, PDP meninggal dapat disebabkan pneumonia dari bakteri sehingga bukan dari virus corona. Atau mungkin ada penyakit penyerta lainnya, namun keluarga PDP tetap dikarantina sampai hasil swab keluar.
Lebih lanjut Yusri mengatakan, hingga 29 April 2020, total ada 12 PDP yang meninggal. Tiga PDP di antaranya dimakamkan dengan protokol keamanan dan sudah diambil swab yang dalam waktu dekat akan keluar hasilnya.
Data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel mencatat masih terdapat 86 PDP dalam proses pengawasan, 60 persen PDP berada di rumah sakit darurat, 30 persen isolasi mandiri dan 10 persen berada di rumah sakit rujukan.
Seperti diketahui, pasien positif corona atau Covid-19 di Provinsi Sumsel bertambah satu orang. Hal ini diketahui berdasarkan laporan media harian Covid-19, Rabu (29/4/2020) pukul 12.00 WIB
Atas penambahan itu, jumlah pasien positif corona di Sumsel menjadi 144 orang. Sementara itu, pasien sembuh tetap ada 22 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia masih tiga orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri mengatakan, Kota Palembang menjadi wilayah paling banyak yakni dengan 85 kasus, disusul Prabumulih dengan 12 kasus dan Ogan Komering Ulu (OKU) 10 kasus. Ketiga wilayah itu masuk sebagai zona merah penyebaran corona.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait