Petugas kesehatan yerus mensosialisasikan program pengembangan lingkungan sehat. (Foto: Ist)

PALEMBANG, iNews.id - Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan angka kematian balita menurun drastis selama tiga terakhir. Penurunan ini diklaim dampak penerapan program pengembangan lingkungan sehat, standarisasi pelayanan kesehatan dan program obat dan perbekalan kesehatan. 

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan berdasarkan data akumulasi dari 17 kabupaten kota, tercatat pada tahun 2019 jumlah kasus kematian balita 31 orang, tahun 2020 44 orang dan per Oktober 2021 ada 28 orang balita.

:Maka bila diakumulasi dalam kurun waktu tersebut jumlah kasus kematian balita berkurang sebanyak 63,6 persen. Secara umum ada penurunan yang cukup drastis," katanya, Kamis (16/12/2021).

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Sumsel Lisa Marniyati menambahkan, program pengembangan lingkungan sehat, standarisasi pelayanan kesehatan dan program obat dan perbekalan kesehatan diterapkan secara optimal oleh petugas khususnya di puskesmas.

"Program-program itu belum berjalan optimal di tahun sebelumnya. Itulah mengapa jumlah kematian meningkat. Setelah dievaluasi dan menjadi skala prioritas hasilnya terlihat membaik," ujarnya.

Menurut dia, keaktifan petugas kesehatan setempat dalam mensosialisasikan layanan program kesehatan kepada masyarakat memegang peran penting untuk menekan jumlah kematian balita ini.

Sebab kondisi dilapangan masih banyak ditemui para orang tua yang tidak tahu bahaya penyakit yang diderita anak balitanya atau mungkin memandang sepele terhadap kesehatan anak balita mereka.

Hal tersebutlah yang banyak menyebabkan balita meninggal dunia karena penyakit yang mereka alami tidak segera ditangani oleh petugas kesehatan.

"Penyakit yang banyak diderita balita disebabkan oleh virus atau bakteri seperti Diare dan Peunomia. Indikasi awalnya ringan memang, tapi, karena telat ditangani penyakit ini semakin parah, setelah parah baru diperiksa. Itu fatalnya," ujarnya.

Maka dari itu, lanjutnya, masyarakat diharapkan jangan pernah menganggap enteng atau mendiagnosis sendiri penyakit pada balita tanpa konsultasi ke petugas kesehatan meskipun gejala yang ditimbulkan ringan.

"Sebab yang perlu diingat pada usia 1 sampai 5 tahun itu rentan sekali penyakit," cetusnya.


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network